Friday, July 29, 2011

Desa Wisata Garongan, Harmoni antara Eksotisme Gunung Merapi dan Kekayaan Alam



Tak akan habisnya bila membahas tentang wisata desa di Yogyakarta, terutama dari Kabupaten Sleman. Berbagai macam bentuk dan variasi yang ditawarkan, membuat semakin meningkatnya daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sleman. Salah satunya adalah Desa Wisata Garongan. Desa yang bersandar pada kaki Gunung Merapi ini, mampu menawarkan berbagai bentuk variasi bagi para pengunjung baik sekedar berlibur maupun untuk menambah wawasan. Berjarak lebih kurang 20 km dari pusat kota Yogyakarta, dan terletak pada ketinggian 500 meter DPL, menjadikan desa ini memiliki hawa yang sangat sejuk. Dan menjadikannya lebih eksotis dengan pemandangan Gunung Merapi yang terlihat jelas di pagi hari.

Desa Wisata Garongan, yang terletak di Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta yang merupakan sebuah desa yang terletak dekat dengan Gunung Merapi. Inilah yang menjadikannya sering dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menikmati keindahan Gunung Merapi. Gunung api yang masih dinyatakan aktif oleh USGS (United States Geological Survey) di Amerika Serikat dan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Indonesia ini, secara berkala mengeluarkan debu vulkanik dan asap akibat aktifitas lava. Melalui Desa Garongan, pemandangan gunung Merapi akan terlihat utuh, berbeda dengan ketika pengunjung melihat dari Kaliurang karena terbatas bukit-bukit.
Selain pesona dari Gunung Merapi tersebut, desa ini juga menawarkan produk-produk hasil alam pertanian maupun perikanan. Mayoritas warga bekerja sebagai petani salak dan peternak, mulai dari peternak ikan, ayam, sapi, dan kambing. Bentangan perkebunan salak merupakan pemandangan yang paling sering ditemui di desa ini, para wisatawan dapat secara langsung belajar bercocok tanam salak, mulai dari proses penanaman, pembuahan, sampai tahap panen (memetik salak). Hasil dari buah salak tersebut, selain dijual langsung, juga dapat diolah menjadi bentuk makanan khas lain seperti dodol salak dan kripik salak. Selain itu, di desa ini juga terdapat banyak sekali kolam tambak untuk pemancingan. Setiap Sabtu dan Minggu, akan ditemui Pasar Ikan yang menjual berbagai macam ikan segar air tawar hasil dari peternakan masyarakat.

Karena hasil alam yang melimpah tersebut, seperti kebudayaan Jawa lainnya, di desa ini terdapat berbagai macam upacara maupun tradisi kuno seperti nyadran, muludan, kenduri, dan Merti Bumi Tunggul Arum yang telah menjadi event nasional setiap tahunnya. Upacara-upacara adat tersebut merupakan suatu bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil alam yang melimpah. Dalam acara-acara tersebut, wisatawan juga dapat melihat kesenian asli masyarakat Garongan, seperti Seni Musik Gejog Lesung dan Seni Tari Kubro Siswo.
Sejak tanggal 5 Agustus 2006 telah dibentuk Badan Pengelola Desa Wisata yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu PKK dan Karang Taruna mulai menawarkan potensi wisata lain seperti camping ground di tengah-tengah perkebunan salak dan latar belakang pemandangan Gunung Merapi. Selain itu juga terdapat outbond area di kawasan tersebut. Di bagian timur camping ground¸ terdapat Kali (Sungai) Sempor yang jernih dan alami, wisatawan dapat melakukan susur sungai di Kali Sempor, yang medannya cukup bersahabat.

Desa Wisata Garongan terbuka bagi siapa saja, masyarakat telah menyediakan rumah yang siap untuk home stay yang sangat banyak. Hal ini dapat terlihat dengan seringnya desa ini menjadi tujuan live in bagi para siswa dari beberapa sekolah, baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. Karena kita tidak hanya menikmati kekayaan alam, namun kita juga dapat belajar dari alam itu sendiri.

- dj_atee - 

Lagu Melayu - Pandji Pragiwaksono




bangun pagi, buka jendela di bukit tinggi
udara segar masuk ke kamar, rebahan bentar, tidur lagi
atau niat bangun pagi-pagi liat sunrise di borobudur, asik sendiri
atau ke Kupang menatap pantai bersantai kita sambil mengopi
pernahkah engkau sendiri di pantai samalona makassaratau ke Belitong lalu ke pantai, foto-foto di depan batu yang besaratau Manado di bulan Juli, kekayaan lautnya lebihi Bali di pantai Pulau Siladen menatap Manado tua terasa keren
main bola dengan pemuda di desa sumberejo lampung utara
atau main basket dengan penuh gaya di stadion DBL Arena Surabaya
di manapun kita berada selama berdiri di Indonesia
harus bangga, harus berkarya, dan harus dengarkan pantun saya

reff:
jalan-jalan ke pasar ketemu mbak ayu
duduk bersamanya dan minum-minum jamu
jangan pernah malu punya darah melayu
karna itu kekayaan milik bangsamu
[2x]

banyak orang di Indonesia hanya pergi ke kota-kota yang sama
libur ke Singapore atau ke Malaysia, weekend ke Bandung, pulang ke Jakarta
hanya tahu tentang Indonesia dari berita TV dan koran saja
bukalah kopermu, isi dengan baju, banyak destinasi yang bisa dituju

pernahkah kau dan seorang kawan ngopi kotang susu jahe di Blandongan
atau di Medan ke nelayan nikmati seporsi pancake durian
sempatkan untuk meluncur ke Padang makan sate padang Mak Syukur
atau di Malang duduk dengan tenang dengan secangkir hangat Wedhang Secang

apabila kau ragu untuk menjelajahi negrimu
perjalanan pesawat tak makan waktumu kecuali Papua hanya setidurmu
siapa lagi kalau bukan kamu yang jadi duta untuk bangsamu
negri yang kaya kamupun tahu sekarang giliran dunia yang tahu

repeat reff
anak-anak yang ada dimana-mana
semua punya senyum yang sama, semua simpan mimpi yang sama
sayang skali oleh kakaknya yang darah melayu digoda-goda
charly, lanjutkanlah kau berkarya, mungkin kelak kita bisa…

repeat reff


Source: http://liriklaguindonesia.net/p/pandji-pragiwaksono/pandji-pragiwaksono-lagu-melayu/#ixzz1TSazviGl